JASA INSTALL ULANG LAPTOP/PC/KOMPUTER ON CALL DENPASAR/BADUNG - KONTAK KAMI DI: 082-339-33-1424 ATAU BERKIRIM EMAIL KE: SUARDANA@LIVE.COM

Ponsel Semakin Pintar, Hubungan Cinta Rawan Bubar

Satu lagi studi membuktikan bahwa perilaku menggunakan ponsel pintar secara berlebihan bisa merusak hubungan sosial.
Kali ini, studi mengungkapkan bahwa perilaku tersebut bisa membuat hubungan cinta karam di tengah jalan.
Baylor University membeberkan bahwa perilaku berlebihan menggunakan ponsel pintar menyakiti hubungan dengan lingkungan sekitar, baik keluarga, pekerjaan, dan pasangan.



Perilaku mengisolasi diri dengan ponsel pintar di aktivitas sosial memiliki istilah partner phubbing, yakni bermain ponsel ketika sedang bersama pasangan, keluarga, dan teman.

Kebiasaan terus bermain atau mengecek ponsel pintar di tengah-tengah percakapan, ditemukan membuat orang lain merasa terisolasi dan tidak dihargai.
Hasil studi terhadap 145 responden berusia dewasa menemukan bahwa 46,3 persen responden memiliki pasangan yang selalu terhubung dengan ponsel pintar mereka.
Sebanyak 46,3 persen mengaku bahwa mereka depresi melihat perilaku pasangan yang demikian.

Lalu, 22,6 persen mengatakan, perilaku pasangan yang terus bermain ponsel pintar saat bertemu telah merusak hubungan hingga akhirnya memutuskan untuk berpisah.
Studi dengan tajuk My Life has become a major distraction from my cell phone Partner Phubbing and relationship satisfaction among romantic partners, ini menyimpulkan bahwa kebiasaan terus terhubung dengan ponsel pintar sudah berada pada tahap kronis sampai dengan sebagian orang rela meninggalkan pasangan.

"Kami menemukan bahwa ketika seseorang merasa pasangan mereka tidak memperhatikan dan menepikan mereka karena ponsel pintar, ini menciptakan konflik dan mendorong hubungan menjadi hambar serta tidak memuaskan," jelas James Roberts, Professor of marketing.

Roberts menambahkan bahwa adanya rasa tidak puas dalam sebuah hubungan menyebabkan seseorang merasa tidak percaya diri pada kehidupan secara umum.
“Tak sedikit yang akhirnya menderita depresi,” pungkasnya.
Hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human Behavior.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Jika Ada Yang Kurang Mohon Dikoreksi di Kolom Komentar..
(Auto Approve)